Selasa, 28 Juli 2020

permainan tradional , Rabu 29 juli 2020

ASSALAMUALIKUM. Wr. Wb
Tujuan: Memahami teks tentang permainan tradisional Lampung
Materi“Permainan Tradisional Lampung”
Kelas: 5A - 5F
Sekolah: Sd Al-Azhar 1 Bandar Lampung

 


                                                             TAPLAK

Taplak, adalah nama permainan yang biasa dilakukan oleh anak perempuan. Alat yang diperlukan untuk melakukan permainan ini sangat mudah didapat. Hanya pecahan genting dan sebidang tanah. Mereka – sudah dapat memainkan permainan ini. Persiapan permainan diawali dengan membuat gambar kotak-kotak di atas sebidang tanah. Setelah selesai, para pemain yang paling sedikit berjumlah dua orang kemudian melakukan undian. Urutan pemenang menandakan urutan untuk melakukan permainan ini. Proses memainkan permainan ini adalah. Pemain melempar genting – pada gambar kotak – yang telah ditentukan. Setelah itu,. pemain akan berloncat-loncat dengan sebelah kaki, melompati kotak-kotak yang telah disediakan. Kesalahan hingga harus berganti pemain adalah tatkala pemain salah melempar genting ataupun menginjak garis yang menjadi arena permainan.

Soal 
1. sebutkan 10 permainan tradisional ??
2. tuliskan dibuku tulis ananda masing-masing
3. jangan lupa tuliskan : - nama dan -kelas 

Minggu, 26 Juli 2020

materi dan soal , senin 27 juli 2020

Semester 1
Tema 1
Selamatkan makhluk hidup
NAMA SKOLAH : SD AL AZHAR 1 BANDAR LAMPUNG

BAHASA LAMPUNG KELAS VI



Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas (TNWK) adalah taman nasional perlindungan gajah yang terletak di daerah Lampung tepatnya di Kecamatan Labuhan RatuLampung TimurIndonesia. Selain di Way Kambas, sekolah gajah (Pusat Latihan Gajah) juga bisa ditemui di Minas, Riau. Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang hidup di kawasan ini semakin berkurang jumlahnya.
Taman Nasional Way Kambas berdiri pada tahun 1985 merupakan sekolah gajah pertama di Indonesia. Dengan nama awal Pusat Latihan Gajah (PLG) namun semenjak beberapa tahun terakhir ini namanya berubah menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG) yang diharapkan mampu menjadi pusat konservasi gajah dalam penjinakan, pelatihan, perkembangbiakan dan konservasi. Hingga sekarang PKG ini telah melatih sekitar 300 ekor gajah yang sudah disebar ke seluruh penjuru Tanah Air. Di Way Kambas juga tedapat International Rhino Foundation yang bertugas menjaga spesies badak agar tidak terancam punah.
Sejarah dan Status Kawasan
Sejarah Taman Nasional Way Kambas adalah satu dari dua kawasan konservasi yang berbentuk taman nasional di Propinsi Lampung selain Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 670/Kpts-II/1999 tanggal 26 Agustus 1999, kawasan TNWK mempunyai luas lebih kurang 125,631.31 ha.
Secara gaeografis Taman Nasional Way Kambas terletak antara 40°37’ – 50°16’ Lintang Selatan dan antara 105°33’ – 105°54’ Bujur Timur. Berada di bagian tenggara Pulau Sumatera di wilayah Propinsi Lampung. Pada tahun 1924 kawasan hutan Way Kambas dan Cabang disisihkan sebagai daerah hutan lindung, bersama-sama dengan beberapa daerah hutan yang tergabung didalamnya.
Berdasarkan sejarah Pendirian kawasan pelestarian alam Way Kambas dimulai sejak tahun 1936 oleh Resident Lampung, Mr. Rookmaker, dan disusul dengan Surat Keputusan Gubernur Belanda tanggal 26 Januari 1937 Stbl 1937 Nomor 38.
Pada tahun 1978 Suaka Margasatwa Way Kambas diubah menjadi Kawasan Pelestarian Alam (KPA) oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 429/Kpts-7/1978 tanggal 10 Juli 1978 dan dikelola oleh Sub Balai Kawasan Pelestarian Alam (SBKPA).
Kawasan Pelestarian Alam diubah menjadi Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) yang dikelola oleh SBKSDA dengan luas 130,000 ha. Pada tahun 1985 dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 177/Kpts-II/1985 tanggal 12 Oktober 1985. Pada tanggal 1 April 1989 bertepatan dengan Pekan Konservasi Nasional di Kaliurang Yogyakarta, dideklarasikan sebagai Kawasan Taman Nasional Way Kambas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 444/Menhut-II/1989 tanggal 1 April 1989 dengan luas 130,000 ha.
Kemudian pada tahun 1991 atas dasar Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 144/Kpts/II/1991 tanggal 13 Maret 1991 dinyatakan sebagai Taman Nasional Way Kambas, dimana pengelolaannya oleh Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas yang bertanggungjawab langsung kepada Balai Konsevasi Sumber Daya Alam II Tanjung Karang. Dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 185/Kpts-II/1997 tanggal 13 maret 1997 dimana Sub Balai Konsevasi Sumber Daya Alam Way Kambas dinyatakan sebagai Balai Taman Nasional Way Kambas.[3]
Sejarah Alasan ditetapkannya kawasan tersebut sebagai kawasan pelestarian alam, adalah untuk melindungi kawasan yang kaya akan berbagai satwa liar, diantaranya adalah tapir (Tapirus indicus), Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), enam jenis primata, rusa sambar (Cervus unicolor), kijang (Muntiacus muntjak), harimau Sumatera (Panthera tigris), beruang madu.[4]
Bahkan saat ini Taman Nasional Way Kambas ditetapkan sebagai kawasan Taman Warisan ASEAN (ASEAN Heritage Park). Penetapan ini menjadikan TNWK sebagai Taman Warisan ASEAN ke-4 di Indonesia atau ke-36 di Asia Tenggara
Ekosistem dan tipe ekosistem
Taman nasional way kambas Berada pada ketinggian antara 0—50 mdpl dengan topografi datar sampai dengan landai, kawasan ini mempunyai 4 (empat) tipe ekosistem utama yaitu:
1.   Ekosistem hutan hujan dataran rendah mendominasi di daerah sebelah barat kawasan. Daerah ini terletak pada daerah yang paling tinggi dibandingkan dengan lain. Jenis yang mendominasi adalah meranti (Shorea sp), rengas (Gluta renghas), keruing (Dipterocarpus sp), puspa (Schima walichii).
2.   Ekosistem riparian di way kambas bukan ekosistem lazim yang telah dikenal selama ini. Ekosistem ini berada pada zona peralihan antara air dan darat, sehingga belum dikategorikan kedalam ekosistem yang ada.
3.   Ekosistem hutan pantai di way kambas atau lebih dikenal pantai saja, ini dicirikan dengan kondisi lingkungan yang terletak di dekat laut namun tidak mendapat genangan baik air laut dan tawar. Dengan jenis tanah biasanya didominasi oleh pasir. Ekosistem hutan pantai ini khususnya terletak di sepanjang pantai timur TN Way Kambas. Salah satu penciri hutan pantai antara lain ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia).
4.   Ekosistem hutan mangrove/payau di way kambas terletak disekitar pantai dimana terdapat pergantian/salinasi antara air asin dan tawar secara teratur. Umumnya terletak disepanjang pantai timur kawasan TN Way Kambas. Ekosistem ini mempunyai peran atau manfaat nyata dalam mendukung sumber kehidupan manusia. Sebagai tempat hidup dan berkembang biak bagi jenis-jenis ikan dan udang laut.[8]


Tugas !


nama nama hewan dalam bahasa lampung
1. Ayam = manuk
2. cicak = kicak 
3. gajah = liman 
4.  ular = ulai 
5. semut = seghom 

lafalkan nama nama hewan di atas dengan menggirimkan 
vois note (VN) 

Selasa, 21 Juli 2020

Materi dan soa bahasa lampung kelas V , Rabu 22 Juli 2020

ASSALAMUALIKUM. Wr. Wb
Tujuan: Memahami teks tentang permainan tradisional Lampung
Materi“Permainan Tradisional Lampung”
Kelas: 5A - 5F
Sekolah: Sd Al-Azhar 1 Bandar Lampung

 


                                                             TAPLAK

Taplak, adalah nama permainan yang biasa dilakukan oleh anak perempuan. Alat yang diperlukan untuk melakukan permainan ini sangat mudah didapat. Hanya pecahan genting dan sebidang tanah. Mereka – sudah dapat memainkan permainan ini. Persiapan permainan diawali dengan membuat gambar kotak-kotak di atas sebidang tanah. Setelah selesai, para pemain yang paling sedikit berjumlah dua orang kemudian melakukan undian. Urutan pemenang menandakan urutan untuk melakukan permainan ini. Proses memainkan permainan ini adalah. Pemain melempar genting – pada gambar kotak – yang telah ditentukan. Setelah itu,. pemain akan berloncat-loncat dengan sebelah kaki, melompati kotak-kotak yang telah disediakan. Kesalahan hingga harus berganti pemain adalah tatkala pemain salah melempar genting ataupun menginjak garis yang menjadi arena permainan.

Soal :
1. perkenalan siswa!
- nama siswa ( tuliskan aksara lampungnya)
- kelas 
2.  siapa gawoh sai nutuk permainan taplak dilom cerita?
3. ghepa caghani permianan taplak?

Minggu, 19 Juli 2020

Materi dan soal bahasa lampung, senin 20 juli 2020

Semester 1

Tema 1
Selamatkan makhluk hidup
NAMA SKOLAH : SD AL AZHAR 1 BANDAR LAMPUNG

BAHASA LAMPUNG KELAS VI



Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas (TNWK) adalah taman nasional perlindungan gajah yang terletak di daerah Lampung tepatnya di Kecamatan Labuhan RatuLampung TimurIndonesia. Selain di Way Kambas, sekolah gajah (Pusat Latihan Gajah) juga bisa ditemui di Minas, Riau. Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang hidup di kawasan ini semakin berkurang jumlahnya.
Taman Nasional Way Kambas berdiri pada tahun 1985 merupakan sekolah gajah pertama di Indonesia. Dengan nama awal Pusat Latihan Gajah (PLG) namun semenjak beberapa tahun terakhir ini namanya berubah menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG) yang diharapkan mampu menjadi pusat konservasi gajah dalam penjinakan, pelatihan, perkembangbiakan dan konservasi. Hingga sekarang PKG ini telah melatih sekitar 300 ekor gajah yang sudah disebar ke seluruh penjuru Tanah Air. Di Way Kambas juga tedapat International Rhino Foundation yang bertugas menjaga spesies badak agar tidak terancam punah.


Sejarah dan Status Kawasan
Sejarah Taman Nasional Way Kambas adalah satu dari dua kawasan konservasi yang berbentuk taman nasional di Propinsi Lampung selain Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 670/Kpts-II/1999 tanggal 26 Agustus 1999, kawasan TNWK mempunyai luas lebih kurang 125,631.31 ha.
Secara gaeografis Taman Nasional Way Kambas terletak antara 40°37’ – 50°16’ Lintang Selatan dan antara 105°33’ – 105°54’ Bujur Timur. Berada di bagian tenggara Pulau Sumatera di wilayah Propinsi Lampung. Pada tahun 1924 kawasan hutan Way Kambas dan Cabang disisihkan sebagai daerah hutan lindung, bersama-sama dengan beberapa daerah hutan yang tergabung didalamnya.
Berdasarkan sejarah Pendirian kawasan pelestarian alam Way Kambas dimulai sejak tahun 1936 oleh Resident Lampung, Mr. Rookmaker, dan disusul dengan Surat Keputusan Gubernur Belanda tanggal 26 Januari 1937 Stbl 1937 Nomor 38.
Pada tahun 1978 Suaka Margasatwa Way Kambas diubah menjadi Kawasan Pelestarian Alam (KPA) oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 429/Kpts-7/1978 tanggal 10 Juli 1978 dan dikelola oleh Sub Balai Kawasan Pelestarian Alam (SBKPA).
Kawasan Pelestarian Alam diubah menjadi Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) yang dikelola oleh SBKSDA dengan luas 130,000 ha. Pada tahun 1985 dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 177/Kpts-II/1985 tanggal 12 Oktober 1985. Pada tanggal 1 April 1989 bertepatan dengan Pekan Konservasi Nasional di Kaliurang Yogyakarta, dideklarasikan sebagai Kawasan Taman Nasional Way Kambas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 444/Menhut-II/1989 tanggal 1 April 1989 dengan luas 130,000 ha.
Kemudian pada tahun 1991 atas dasar Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 144/Kpts/II/1991 tanggal 13 Maret 1991 dinyatakan sebagai Taman Nasional Way Kambas, dimana pengelolaannya oleh Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas yang bertanggungjawab langsung kepada Balai Konsevasi Sumber Daya Alam II Tanjung Karang. Dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 185/Kpts-II/1997 tanggal 13 maret 1997 dimana Sub Balai Konsevasi Sumber Daya Alam Way Kambas dinyatakan sebagai Balai Taman Nasional Way Kambas.[3]
Sejarah Alasan ditetapkannya kawasan tersebut sebagai kawasan pelestarian alam, adalah untuk melindungi kawasan yang kaya akan berbagai satwa liar, diantaranya adalah tapir (Tapirus indicus), Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), enam jenis primata, rusa sambar (Cervus unicolor), kijang (Muntiacus muntjak), harimau Sumatera (Panthera tigris), beruang madu.[4]
Bahkan saat ini Taman Nasional Way Kambas ditetapkan sebagai kawasan Taman Warisan ASEAN (ASEAN Heritage Park). Penetapan ini menjadikan TNWK sebagai Taman Warisan ASEAN ke-4 di Indonesia atau ke-36 di Asia Tenggara
Ekosistem dan tipe ekosistem
Taman nasional way kambas Berada pada ketinggian antara 0—50 mdpl dengan topografi datar sampai dengan landai, kawasan ini mempunyai 4 (empat) tipe ekosistem utama yaitu:
1.   Ekosistem hutan hujan dataran rendah mendominasi di daerah sebelah barat kawasan. Daerah ini terletak pada daerah yang paling tinggi dibandingkan dengan lain. Jenis yang mendominasi adalah meranti (Shorea sp), rengas (Gluta renghas), keruing (Dipterocarpus sp), puspa (Schima walichii).
2.   Ekosistem riparian di way kambas bukan ekosistem lazim yang telah dikenal selama ini. Ekosistem ini berada pada zona peralihan antara air dan darat, sehingga belum dikategorikan kedalam ekosistem yang ada.
3.   Ekosistem hutan pantai di way kambas atau lebih dikenal pantai saja, ini dicirikan dengan kondisi lingkungan yang terletak di dekat laut namun tidak mendapat genangan baik air laut dan tawar. Dengan jenis tanah biasanya didominasi oleh pasir. Ekosistem hutan pantai ini khususnya terletak di sepanjang pantai timur TN Way Kambas. Salah satu penciri hutan pantai antara lain ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia).
4.   Ekosistem hutan mangrove/payau di way kambas terletak disekitar pantai dimana terdapat pergantian/salinasi antara air asin dan tawar secara teratur. Umumnya terletak disepanjang pantai timur kawasan TN Way Kambas. Ekosistem ini mempunyai peran atau manfaat nyata dalam mendukung sumber kehidupan manusia. Sebagai tempat hidup dan berkembang biak bagi jenis-jenis ikan dan udang laut.[8]



Soal 
1. tuliskan nama menggunakan akasa lampung!
2. tuliskan kelas kalian masing-masing!
3. tuliskan hewan apa yang dilindungi di lampung!

RPP bahasa lampung, senin 20 juli 2020

selamat pagi anak soleh dan solehah SD AL AZHAR 1 
baiklah untuk hari ini ibu guru memberikan materi ajar , mohon di baca ya nak 


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah:SD AL AZHAR 1 BANDAR LAMPUNG
Mata Pelajaran:Bahasa Lampung
Pelajaran:   1
Tema:   Selamatkan Makhluk Hidup
Subtema:   Mari Kita Lindungi Hewan Gajah
Kelas/SemesterVI/1
AlokasiWaktu:    3 x 35 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
peserta didik  mampu :
1. Siswa Mampu Melafalkan teks bacaan tentang Teks Taman Nasional Way kambas dengan benar
2. Siswa Mampu Menerjemahkan teks bacaan tentang Teks Taman Nasional Way kambas dengan benar.
3. Siswa Mampu Menjawab pertanyaan tentang Teks Taman Nasional Way kambas
B. Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Kegiatan
Waktu
1.
Pendahuluan
1. Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama. Religius
2. Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik. Communication Menyampaikan tujuan pembelajaran. 

10
menit
2.
Kegiatan Inti
• Mengamati
1. Sebelum masuk pada inti pembelajaran membaca, guru terlebihdahulu meminta agar peserta didik secara klasikal mencermatimembaca Teks Taman Nasional Way kambas
2. Guru  menyampaikan secara singkat bagaimana cara T Teks Taman Nasional Way kambas
3. Guru menunjuk beberapa peserta didik sebagai model untukmembaca Teks Taman Nasional Way kambas
4. Guru memberikan penguatan dengan memberikan contoh membacaTeks Taman Nasional Way kambas
5. Guru melafalkan secara berulang Teks Taman Nasional Way kambasyang dianggap sulit.
• Menanya
1. Melalui motivasi dari guru, peserta didik  menanya arti Teks Taman Nasional Way kambas.
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait membaca Teks Taman Nasional Way kambas
Mengekplorasi/menalar.
1. Guru memberikan kembali contoh Teks Taman Nasional Way kambasyang benar dan memberi pemahaman kembali tentang Teks Taman Nasional Way kambas
2. Peserta didik diminta belajar lagi cara membaca yang benar dan menirukannya secara berulang
• Mengasosiasi/ mencoba
1. Peserta didik diminta untuk menirukan Teks Taman Nasional Way kambas secara bersamaSelanjutnya, secara bergiliran peserta didikmelafalkan T Teks Taman Nasional Way kambas benar.
2. Guru kembali memberikan contoh bacaan Teks Taman Nasional Way kambas yang benarPeserta didik menirukan bacaan Teks Taman Nasional Way kambas bersama-samaselanjutnya ditunjuk beberapapeserta didik untuk membacanya.

120
menit
3.
• Penutup
⮚ Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari 
⮚ Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
⮚ Melakukan penilaian hasil belajar
⮚ Membaca do’a sesudah belajar dengan benar (disiplin) 

10
Menit
PENILAIAN
Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung
Penilaian Pengetahuan

Mengetahui,
Kepala SD AL AZHAR 1



Achmad Zailani, S.Kom. S.Pd
NIP. 198302102006071155

Bandar Lampung,   Juli 2020
Guru Bahasa lampung




TES IT (MATERI PEMBERLAJARAN Aku merawat tubuhku)

MATERI PEMBERLAJARAN   Hari/Tanggal                : Selasa , 30 November 2021 Tema                            : Diriku Subtema 3 ...